Yang pasti saat ini aku merasakan cepat mengantuk, sering sakit kepala. Ya ampuuun, kalo udah sakit kepala, maunya marah-maraaah melulu deh. Kasian suamiku jadi tong sampah, haha.. Maaf ya honey.
Yang paling parahnya aku jadi cepet laper bo! Hahaa.. Iya! Danger banget deh. Timbangan berat badanku masih di angka 63 kg, sejak hamil pertama aku belum berhasil turun ke berat badan semula.
Ya, aku tahu, 8 minggu pertama kehamilan adalah masa-masa penting. Dimana nutrisi penting dibutuhkan untuk pembentukan otak. Seperti kutipan dari Endang L.Achmadi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di salah satu artikel di Kompas, di delapan minggu pertama kehidupannya, janin akan menyesuaikan diri pada asupan gizi. Perubahan ini, menurut Endang, bersifat permanen dan mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi di masa mendatang. Bila asupan nutrisi sedikit, maka bayi akan tumbuh kecil dengan berat badan rendah.
Selain itu, aku juga merasakan payudaraku di bagian aerolanya tambah menghitam, dan sering gatal. Dan ukurannya juga tambah besar :)
Dikutip dari satu artikel di kompas, bahwa di awal kehamilan, payudara akan mengisi dan berubah bentuk karena mempersiapkan diri untuk menghasilkan ASI. Berarti betul ya?
Lalu tanda-tanda lain yang aku rasakan adalah sering buang air kecil. Bukan karena aku beser atau banyak minum ya :) tapi frekuensi buang air kecilnya itu menjadi lebih intens.
Katanya kalo lagi hamil, rasanya cepet lelah alias capek ya? Iya! Bener banget! Pengennya cuma bermalas-malasan saja di tempat tidur, gak pengen melakukan apa-apa. Ternyata hal ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan adanya makhluk baru. Dan juga karena menurunnya kadar gula darah dan tekanan darah.
Katanya tanda berikutnya kalo lagi hamil itu adalah adanya morning sickness. Untuk hal yang satu ini sih, alhamdulillah gak ya. Malahan nafsu makanku lagi menggila, hahaa. Bersyukurlah akan hal itu. Aku jadi gak pantang makan ini, makan itu. Beda dengan saat aku hamil pertama. Waktu di 2 minggu pertama dulu yang aku rasakan itu mual-mual setiap saat. Terus gak mau makan apa-apa. Susaahh banget disuruh makan. Terus juga alergi sama nasi putih :)
Oia, katanya selain mual, tanda-tandanya kita juga merasa lebih sensitif pada bau tertentu. Sejumlah peneliti menduga, gejala ini terjadi agar wanita hamil tidak mudah makan sembarangan sehingga melindungi bayi dari racun yang berbahaya. Wohoo iyaaa bener banget! Akhir-akhir ini, kalo habis makan indomie goreng pedas, mie goreng sedap, pokoknya yang digoreng-goreng, aku langsung mual gak karu-karuan. Pengen muntah aja rasanya. Karena waktu itu aku lagi pengen banget makan ini, kebetulan stock di rumah juga lagi ada, yasudah aku makan saja. Suamiku sempat bilang, "kamu tiap makan mie goreng, yang jelas-jelas itu mie kesukaan kamu, kenapa kamu mau muntah sih? Jangan-jangan kamu hamil ya?" Iya! Kedua mie goreng ini sekarang menjadi musuhku. Walaupun aku gak makan, aku akan mual juga mencium aromanya. Hidungku menjadi cepat menangkap aroma-aroma yang tajam seperti ini. Pernah waktu itu, suamiku pernah makan mie goreng sedap.
Sudah 1 jam berlalu, aku merasa aromanya masih tertinggal di dalam ruangan dapur dan ruang tamu. Aku langsung teriak-teriak "Ya ampuun, ini sumpah bauuu banget sih nih makanan? Kamu tadi masak apaan sih?" Suamiku kaget, "Ya ampuun aku kan makan udah 1 jam yang lalu, dan perasaan ruang tamu ini gak ada bau apa-apa deh."
Perubahan mood. Menurut artikel yang aku baca, wanita hamil memiliki mood yang mudah berubah. Bisa saja di satu waktu Anda merasa sangat bahagia, namun beberapa waktu kemudian Anda jadi marah pada suami hanya karena masalah sepele. Hahaa, coba tanyakan kepada suamiku, apakah aku suka ngomel-ngomel gak jelas, atau marah-marah dengan alasan? Yang pasti, mendadak aku ingin menonton film-film romantis dan film-film lucu. Padahal sebelumnya aku gak suka lho :) aku menonton film Habibie & Ainun. Setelah menonton aku nangis menggerung-gerung. Lalu aku menonton film testpack. Aku memaksa suamiku menonton bersama. Film selesai, wajahku banjir akan air mata, sementara suamiku tiduurr ya ampuun hahaa...
Ternyata hal ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kehadiran hormon baru.
Sampai saat ini aku belum ke dokter untuk mengecek apakah aku benar-benar hamil atau tidak. Aku sangat menikmati gejala demi gejala ini. Aku sengaja belum ke dokter karena bila di bawah 3 minggu janin tidak akan terlihat. Rasanya aku tidak sabar untuk menunggu minggu depan dan menunggu sampai 3 bukan untuk memberi tahukan kabar baik ini :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAmiinnn...
Delete