Penulis : Fira Basuki
Penerbit : Jakarta KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia ), bekerja sama dengan Rinso Indonesia @ PT. Unilever Indonesia Tbk.
Tahun Terbit : 2013
Editor : Candra Gautama
Perancang Sampul : LOWE Indonesia
Penata Letak : Dadang Kusmana
Isi : 248 halaman
Ukuran buku : 13,5 x 20 cm
Dicetak oleh : PT. Gramedia Jakarta.
Harga : Rp. 40.000,-
NOBODY'S PERFECT
Berkali-kali aku mengunjungi beberapa toko buku Gramedia mulai dari Gramedia MM, Gramedia Gancit sampai Gramedia Matraman, buku yang berjudul Cerita di Balik Noda ini selalu masuk dalam jajaran best sellers. Agak penasaran juga sih melihat judulnya. Ada cerita apa yah di balik Noda? Kebetulan juga aku sudah mendengar bahwa beberapa bulan lalu Kumpulan Emak Blogger sempat menerima undangan dari Rinso Indonesia untuk peluncuran buku karya Fira Basuki ini. Tapi aku kebetulan saat itu sedang berhalangan untuk hadir.
Sebagai informasi, buku ini berisi 42 kisah inspirasi jiwa, yang ditulis oleh para peserta lomba menulis Cerita di Balik Noda yang diadakan oleh Rinso Indonesia melalui Facebook. Lalu Fira Basuki mengembangkan cerita para emak-emak itu tapi tetap mempertahankan gaya tulisan aslinya. Karena aku penasaran dengan isi bukunya, akhirnya aku tergoda juga untuk membeli, membaca dan mereviewnya.
Di awal buku tertulis bahwa buku ini di persembahkan "Untuk para ibu di Indonesia. Berani kotor itu baik.", hatiku tersentuh, seakan-akan Fira Basuki berbicara kepada para ibu-ibu Indonesia untuk belajar, yup untuk belajar, bahwa noda yang selama ini mereka anggap sebagai musuh dapat dijadikan guru kehidupan.
Diantaranya terdapat 4 cerita karya Fira Basuki sendiri yaitu "Bos Galak", "Sarung Ayah", "Pohon Kenangan" dan "Foto"
Di awal buku tertulis bahwa buku ini di persembahkan "Untuk para ibu di Indonesia. Berani kotor itu baik.", hatiku tersentuh, seakan-akan Fira Basuki berbicara kepada para ibu-ibu Indonesia untuk belajar, yup untuk belajar, bahwa noda yang selama ini mereka anggap sebagai musuh dapat dijadikan guru kehidupan.
Diantaranya terdapat 4 cerita karya Fira Basuki sendiri yaitu "Bos Galak", "Sarung Ayah", "Pohon Kenangan" dan "Foto"
Aku sempat menitikkan air mata saat membaca tulisan di halaman pertama Bos Galak. Yah bisa dibilang hidupku juga tidak jauh dari kata perfectsionis. Dalam keseharianku, aku selalu tampil maksimal, berusaha untuk tampil sempurna.
BOS JUGA MANUSIA. Segalak-galaknya dia, pasti luluh juga
Ya! Itulah sepenggal kata di awal cerita. Bos Galak menceritakan tentang seorang karyawan yang mempunyai bos sangat galak bernama Bu Elsi. Bos yang sangat disegani oleh para karyawan-karyawannya. Sehingga jarang sekali ditemukan senyuman ataupun sapaan hangat di pagi hari. Suasana kantorpun semakin mencekam.
Cerita ini sedikit banyak mengajarkanku bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna lho. Setinggi-tingginya jabatan kita, pasti kita juga butuh yang namanya kehidupan sosial. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah.
Lain cerita Di Antara Sampah.
Seakan merasa bersalah, Innez langsung memeluk saya sambil sesenggukan
Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak yang sangat bertanggung jawab dan berhati baik. Aku jadi ingat, kisah ini juga hampir sama dengan kisahku dulu, yaitu dimana aku dilahirkan dari keluarga yang sangat perfectsionis. Orangtuaku tidak mengizinkan aku bermain-main dengan yang namanya Noda.
Kita harus bertanggung jawab atas segala tindakan kita, ya, itulah ajaran budi pekerti yang acapkali diterapkan oleh orangtua Innez, sehingga kalimat tersebut yang terngiang-ngiang di telinga Innez untuk bisa berbuat baik kepada oranglain, walaupun harus berkotor-kotor ria dan bisa berakibat dimarahi oleh orangtuanya.
Lagi-lagi air mataku tidak bisa berhenti menangis. Aku sangat terenyuh sekali pada judul ini. Foto mengisahkan tentang Rina, mempunyai seorang suami bernama Agung yang menomor satukan pekerjaan. Alasannya klise, demi keuangan rumah tangga dan anak. Mereka juga telah dianugerahi seorang anak laki-laki berusia 6 bulan. Rina mempunyai prasangka buruk bahwa suaminya telah mempunyai kekasih gelap, karena sering ditinggal keluar kota berhari-hari lamanya. Tapi, pikiran Rina mulai berubah setelah menemukan sebuah Foto di kemeja suaminya yang kotor itu. Cerita ini mengajarkan kita bagaimana harus selalu mempunyai pikiran positif.
Noda yang diceritakan oleh buku ini tidak semata-mata arti noda secara harfiah. Tetapi bisa diartikan dengan pikiran negatif kita. Belajar kotor itu baik :)
Jujur saja, buku ini sangat luar biasa. Mengajarkan kita untuk dapat menerima kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam hidup. Termasuk saya sendiri. Aku banyak belajar dari buku ini. So, bagi teman-teman yang penasaran kelanjutan ceritanya, baca yuk buku Cerita di Balik Noda ini. Akan ada banyak pelajaran hidup yang bisa kamu ambil dan bisa kamu maknai untuk hidupmu :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Ngeblog Review Buku Cerita di Balik Noda 15 Maret 2013 - 10 April 2013 kerja sama antara Rinso Indonesia dengan Kumpulan Emak Blogger. Pengin ikutan juga? Cek infonya di sini yaa...
pertamax... nice resensi... smoga menang dan salam kenal yaaa.. :)
ReplyDeleteTerima kasih...Salam kenal juga mba Nita ^^
ReplyDelete